PT Equityworld Futures Semarang – Minyak Turun Lagi Tapi Sepekan Naik, Rally Dorongan Pasokan Melambat
PT Equityworld Futures Semarang – Konsolidasi di pasar minyak berlanjut di perdagangan Asia pada hari Jumat, dengan harga turun lebih jauh di bawah level puncak 10 bulan imbas gabungan aksi profit taking, penguatan dolar, dan kekhawatiran perlambatan ekonomi di negara konsumen utama.
Harga minyak turun pada hari Kamis, abaikan laporan cadangan AS yang positif dan angka impor China yang kuat. Analis mengaitkan pergerakan ini dengan beberapa aksi profit taking setelah minyak menguat lebih dari 7% dalam 10 sesi terakhir.
Tetapi kuatnya dolar, yang melompat ke level puncak hampir enam bulan pada hari Kamis, tampaknya telah mengambil dorongan dari rally minyak, terutama karena tanda-tanda ketahanan inflasi dan pasar tenaga kerja AS memicu kekhawatiran atas kenaikan suku bunga di negara tersebut.
Analis mempertanyakan apakah permintaan yang kuat akan bertahan dalam beberapa minggu mendatang, utamanya karena musim panas yang penuh dengan perjalanan akan segera berakhir tatkala data terbaru juga menunjukkan bahwa cadangan AS menyusut lebih besar dari yang diperkirakan dalam seminggu hingga 1 September,
Minyak Brent turun 0,2% menjadi $89,61 per barel, sementara minyak WTI turun 0,4% menjadi $86,56 per barel pukul 08.38 WIB.
Pemangkasan pasokan Saudi dan Rusia dorong minyak menuju peningkatan mingguan
Namun keduanya masih akan naik lebih dari 1% minggu ini, didorong oleh prospek pasokan yang lebih ketat setelah negara produsen utama Arab Saudi dan Rusia mengisyaratkan pengurangan produksi yang lebih besar dari perkiraan minggu ini.
Arab Saudi akan melanjutkan pemangkasan produksi sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir 2023, sementara Rusia juga akan mempertahankan pengurangan ekspor sebesar 300.000 barel hingga akhir tahun.
Potensi pasokan yang lebih ketat memicu kenaikan kuat harga minyak selama seminggu terakhir, pasalnya pasar berharap bahwa produksi yang lebih rendah akan membantu meringankan hambatan dari permintaan yang lesu di sisa tahun ini.
Namun, traders kini mempertanyakan seberapa jauh rally minyak dapat berlanjut, mengingat permintaan – terutama di AS dan China – diperkirakan akan menurun dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara impor minyak China melonjak lebih dari 30% di bulan Agustus, ekspor dan impor secara keseluruhan di negara tersebut masih menurun substansial di bulan tersebut. Surplus perdagangan China juga berkurang lebih dari yang diharapkan.
Impor minyak China tetap tinggi tahun ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan cadangan oleh para penyuling lokal. Negara ini juga meningkatkan kuota ekspor bahan bakarnya untuk memanfaatkan harga bahan bakar global yang lebih tinggi, yang menimbulkan pertanyaan tentang seberapa kuat rebound konsumsi bahan bakar lokal tahun ini. Meskipun tingkat perjalanan meningkat kembali selama tiga bulan terakhir, aktivitas ekonomi tetap berada dalam tren penurunan.
Data inflasi dari negara importir minyak terbesar di dunia, yang akan dirilis pada hari Sabtu, diharap akan menunjukkan peningkatan tekanan harga. Tetapi pertumbuhan harga masih diperkirakan akan tetap jauh di bawah rata-rata historis, yang menunjukkan berlanjutnya pelemahan ekonomi China.
No Comments