PT Equityworld Futures Semarang – Harga Emas Turun Ke Level Terendah Lebih Dari Tiga Minggu Pada Kamis (09/11)
PT Equityworld Futures Semarang – Harga emas turun ke level terendah lebih dari tiga minggu pada Kamis (09/11), melanjutkan rentetan pelemahannya baru-baru ini setelah beberapa pejabat Federal Reserve memperingatkan agar tidak berspekulasi bahwa bank sentral telah selesai menaikkan suku bunga.
Tampaknya penurunan harga emas terkait dengan ketidakpastian seputar sikap Federal Reserve terhadap suku bunga. Peringatan baru-baru ini dari pejabat Fed yang memperingatkan terhadap spekulasi mengenai berakhirnya kenaikan suku bunga telah berkontribusi terhadap reaksi pasar ini. Potensi suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost dari memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.
Selain itu, penguatan dolar dan imbal hasil Treasury, serta berkurangnya permintaan terhadap aset-aset safe-haven karena risiko geopolitik yang lebih rendah, memberikan tekanan lebih lanjut pada harga emas.
Ketidakpastian seputar keputusan The Fed terus mempengaruhi pasar, dan investor memantau dengan cermat pernyataan Ketua Fed Jerome Powell untuk mendapatkan wawasan mengenai kebijakan moneter di masa depan. Komentar Powell baru-baru ini, meskipun dianggap kurang hawkish oleh sebagian orang, masih menekankan kemungkinan berlanjutnya suku bunga yang lebih tinggi.
Skenario ini tidak menguntungkan bagi emas, karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk memegang logam mulia tersebut. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, harga emas secara keseluruhan telah mengalami peningkatan sekitar 8% sepanjang tahun.
Sedangkan untuk tembaga, penurunannya disebabkan oleh tanda-tanda pelemahan ekonomi di Tiongkok, yang merupakan importir utama logam tersebut. Kontraksi inflasi konsumen dan produsen di Tiongkok, bersamaan dengan data perdagangan yang mengecewakan dan melemahnya aktivitas manufaktur, telah meningkatkan kekhawatiran terhadap perlambatan permintaan tembaga.
Meskipun permintaan tembaga masih relatif stabil di Tiongkok, perlambatan substansial di negara-negara lain, di tengah memburuknya kondisi ekonomi, berdampak pada permintaan logam merah secara keseluruhan.
No Comments