Harga emas cenderung naik setelah data retail sales AS yang lebih kuat. Hal ini menciptakan ketidakpastian terkait arah kebijakan moneter AS dan dapat memengaruhi harga emas. Penurunan emas pada hari Rabu terkait dengan pulihnya dolar dari level terendah 2,5 bulan dan Treasury yields yang menahan pelemahan. Dalam situasi normal, emas cenderung berkinerja baik saat dolar melemah. Perundingan tingkat tinggi AS-China dan perbaikan hubungan antara keduanya memberikan dorongan pada permintaan safe haven untuk emas. Meskipun pertemuan Presiden Xi Jinping dan Joe Biden tampaknya meningkatkan hubungan AS-China, komentar Biden yang menyebut Xi sebagai “diktator” berpotensi menimbulkan ketegangan. Data retail sales menghadirkan ketidakpastian terkait kebijakan moneter AS, terutama terkait suku bunga. Spekulasi mengenai apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dapat memengaruhi harga emas.
Harga tembaga mengalami penurunan setelah data menunjukkan pelemahan lanjutan di pasar properti China. Sebagai logam industri, tembaga sensitif terhadap kesehatan ekonomi dan sektor properti.
Penurunan harga rumah di China pada bulan Oktober mencerminkan kesulitan dalam sektor properti, yang secara signifikan berkontribusi pada ekonomi China. Tembaga dipengaruhi oleh permintaan dari sektor ini.Meskipun terjadi penurunan terkait pasar properti, harga tembaga masih mempertahankan sebagian besar peningkatannya minggu ini. Produksi industri yang menunjukkan ketahanan dalam ekonomi China dapat menjadi faktor penopang harga tembaga.
Penting untuk terus memantau perkembangan dalam kebijakan moneter AS, hubungan AS-China, kondisi pasar properti China, dan indikator ekonomi global untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pergerakan harga emas dan tembaga di masa depan.
No Comments