PT Equityworld Futures Semarang – Harga emas bergerak tipis di perdagangan Asia pada hari Rabu (06/12), setelah turun tajam dari rekor tertinggi minggu ini. Investor kini mencari lebih banyak isyarat tentang kapan Federal Reserve akan memangkas suku bunga. Fokus tetap tertuju pada data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada Jumat ini, yang dianggap sebagai penggerak utama pasar tenaga kerja.
Emas telah mencatat rekor tertinggi di awal pekan ini, didorong oleh komentar yang tampaknya less hawkish dari Ketua Fed Jerome Powell dan peningkatan permintaan safe haven akibat ketegangan di Timur Tengah. Namun, ketidakpastian mengenai kebijakan The Fed membantu dolar memulihkan sebagian posisi yang hilang, menyebabkan harga emas turun tajam dari puncaknya. Meskipun demikian, emas masih diperdagangkan di atas level $2.000/oz.
Pasar terus merasa tidak pasti tentang kapan tepatnya Federal Reserve akan memangkas suku bunga. Sementara investor yakin bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, masih ada ketidakpastian mengenai waktu pemangkasan suku bunga. Fed Funds futures menunjukkan peluang lebih dari 50% bahwa The Fed dapat mulai memangkas suku bunga paling cepat pada Maret 2024. Namun, bank sentral tidak memberikan indikasi yang jelas mengenai waktu pemangkasan suku bunga.
Di antara logam-logam industri, harga tembaga pulih setelah kekhawatiran terkait China memicu pelemahan selama dua hari. Tembaga naik setelah anjlok hampir 4% dalam dua sesi terakhir akibat kekhawatiran atas potensi penurunan peringkat kredit China oleh Moody’s dan tanda-tanda berlanjutnya pelemahan ekonomi di negara tersebut. Kekhawatiran ini dapat berdampak pada permintaan tembaga pada tahun 2024.
PT Equityworld Futures Semarang
No Comments