Dolar tetap stabil di perdagangan Asia, mengikuti kenaikan baru-baru ini, sementara pasar menunggu lebih banyak isyarat dari Federal Reserve terkait kapan rencana pemangkasan suku bunga akan dimulai.
Yen menjadi mata uang terbaik di Asia pada hari tersebut, menguat sebesar 0,4% setelah Ueda menandai tantangan lebih lanjut bagi BOJ dalam beberapa bulan mendatang, termasuk pembahasan opsi ketika mempertimbangkan untuk beralih dari suku bunga negatif. Komentarnya memperkuat ekspektasi bahwa BOJ akan menghentikan kebijakan ultra-dovish dan penuh stimulus di tahun mendatang, tetapi ketidakpastian mengenai waktu pivot masih ada.
Yuan China tetap stabil setelah data menunjukkan surplus perdagangan yang lebih besar hingga November, dengan naiknya ekspor untuk pertama kalinya dalam enam bulan, meskipun impor menurun, menimbulkan kekhawatiran atas penurunan permintaan domestik. Pemerintah China juga diawasi karena melakukan intervensi lebih lanjut di pasar mata uang.
Beberapa mata uang Asia lainnya diperdagangkan dalam kisaran datar hingga turun, dengan Dolar Australia melemah setelah data menunjukkan pertumbuhan surplus perdagangan yang lebih lemah dari perkiraan pada bulan Oktober, dan ekspor juga tetap lemah. Won Korea Selatan dan baht Thailand juga mengalami penurunan, sementara rupee India mendekati rekor terendah menjelang rapat Reserve Bank of India.
Dolar terus mengalami rebound sebelum data nonfarm payrolls yang sangat dinanti, dengan indeks dolar bertahan di atas level 104. Meskipun Federal Reserve diperkirakan akan menahan suku bunga pada bulan Desember, ketidakpastian mengenai kapan bank sentral akan memangkas suku bunga tetap mempengaruhi pergerakan dolar. Data nonfarm payrolls yang akan dirilis pada Jumat diharapkan memberikan isyarat yang lebih jelas terkait kondisi pasar tenaga kerja.
No Comments