PT Equityworld Futures Semarang – Mata Uang Asia Rebound Tipis saat Dolar Stabil sebelum Kuat Lagi; Aussie Positif oleh RBA
PT Equityworld Futures Semarang – Mata uang Asia sebagian besar sedikit naik pada hari Selasa (06/02), pulih sedikit setelah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS yang tinggi untuk waktu yang lebih lama menopang dolar dan sangat membebani pasar regional.
Mata uang regional mengalami sedikit bantuan karena dolar AS stabil setelah naik mendekati level tertinggi tiga bulan minggu ini. Dolar didukung utamanya oleh serangkaian data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan, serta komentar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, yang mengatakan bahwa suku bunga akan tetap untuk saat ini.
Dolar Australia terdorong oleh RBA yang hawkish
Dolar Australia adalah yang berkinerja terbaik di antara mata uang lain di Asia, menguat 0,6% dari level terendah lebih dari 1,5 bulan setelah Reserve Bank of Australia menjaga suku bunga tetap stabil, dan memperingatkan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika inflasi tetap tinggi.
Warning RBA ini mengejutkan beberapa traders, terutama karena penurunan inflasi Australia baru ini menimbulkan spekulasi bahwa RBA akan menurunkan suku bunga tahun ini. Namun, bank tersebut tidak memberikan indikasi seperti itu pada hari Selasa.
Data lain isyarat ada lebih banyak pendinginan dalam ekonomi Australia. Kendati retail sales tumbuh 0,3% dari kuartal ke kuartal pada kuartal Desember, angkanya masih menyusut 1% dari tahun lalu.
Mata uang Asia yang lebih luas sedikit naik. Yen Jepang naik 0,1% setelah turun ke level terendah lebih dari satu bulan, sementara dolar Singapura naik 0,1%.
Yuan China datar, tetapi sekali lagi hampir menembus di bawah level 7,2 terhadap dolar – level terlemah dalam 1,5 bulan. Serangkaian data purchasing managers index yang lemah selama seminggu terakhir melemahkan mata uang ini, dan juga memberikan nada lemah untuk data inflasi bulan Januari mendatang.
Data inflasi juga akan terbit sebelum libur Tahun Baru Imlek selama seminggu, yang dimulai pada hari Jumat ini.
Rupee India stabil di sekitar level 83, dengan fokus beralih ke rapat Reserve Bank of India pada hari Kamis ini. RBI secara luas diperkirakan akan menahan suku bunga, sementara perkiraan inflasi dan pertumbuhan ekonomi akan sangat diawasi.
Rupee saat ini mayoritas telah membalikkan sedikit dorongan dari pemerintah India yang mengumumkan anggaran yang relatif konservatif untuk tahun keuangan mendatang, yang dimaksudkan untuk membantu meringankan defisit fiskal India yang sangat besar.
Won Korea Selatan menguat 0,5%, tetapi tetap berada di level terendah dalam hampir dua bulan terakhir.
Prospek suku bunga AS menjadi pemberat utama mata uang Asia
Sebagian besar mata uang Asia mengalami penurunan tajam selama dua sesi terakhir, karena pasar mulai secara stabil memundurkan kemungkinan pemotongan suku bunga awal oleh the Fed. Suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama mengurangi daya tarik aset-aset berimbal hasil tinggi yang digerakkan oleh risiko, dan juga membatasi aliran modal asing ke pasar regional.
Komentar Powell pada hari Minggu malam mengulangi pesan The Fed sebelumnya bahwa ketahanan dalam ekonomi memberi bank lebih banyak ruang untuk menjaga kebijakan moneter tetap ketat. Hal ini membuat traders sebagian besar melepas ekspektasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Maret atau Mei.
CME Fedwatch tool menyiratkan peluang 83% bahwa the Fed akan menahan suku bunga di bulan Maret, dan peluang 35% bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga di bulan Mei, naik secara substansial dari peluang 9,9% yang terlihat pada minggu lalu.
No Comments