Blog

https://equity-world-futures-semarang.com/

PT Equityworld Futures Semarang – Harga Minyak Naik dengan Sinyal Ekonomi Lanjutan dari AS dan China

04:11 14 September in Market Review
0 Comments
0

PT Equityworld Futures Semarang – Harga minyak naik sedikit di perdagangan Asia hari Kamis (14/09) dalam potensi pasokan yang lebih ketat bantu traders melewati kekhawatiran atas naiknya inflasi AS, sementara fokus tetap kepada data ekonomi lanjutan dari AS dan China.

Harga minyak mengalami konsolidasi pada sesi sebelumnya, saat data menunjukkan inflasi konsumen AS tumbuh sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan pada bulan Agustus. Namun analis mengatakan bahwa angka tersebut tidak cukup kuat untuk mendorong kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve minggu depan.

Namun selain angka inflasi, data juga menunjukkan cadangan AS secara tak terduga tumbuh dalam seminggu hingga 8 September, dengan peningkatan cadangan bensin dan distilat yang menyiratkan bahwa permintaan bahan bakar mulai turun seiring dengan berakhirnya musim panas.

Produksi AS juga terlihat semakin dekat dengan rekor tertinggi tahun 2020. Tetapi angka tersebut tidak cukup untuk menghilangkan spekulasi soal pasar yang lebih ketat, menyusul pengurangan pasokan yang lebih besar dari perkiraan dari Arab Saudi dan Rusia.

Pemangkasan pasokan merupakan dorongan terbesar bagi harga minyak selama dua minggu terakhir, mendorongnya ke level tertinggi 10 bulan. Potensi pasar yang lebih ketat juga diperkirakan akan menopang harga dalam beberapa bulan mendatang, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Badan Energi Internasional mengatakan dalam laporan bulanannya minggu ini.

Minyak Brent naik 0,3% di $92,20 per barel, sementara minyak WTI naik 0,4% ke $88,85 per barel pukul 07.32 WIB. Kedua kontrak diperdagangkan tepat di bawah level tertingginya untuk tahun ini.
Retail sales AS dan produksi industri China ditunggu

Tetapi penguatan harga minyak terbatas, karena akan ada lebih banyak sinyal ekonomi dari negara konsumen minyak terbesar di dunia yang akan dirilis minggu ini.

Inflasi produsen dan retail sales AS akan terbit pada hari Kamis, memberikan lebih banyak isyarat mengenai tekanan harga di negara tersebut setelah data yang dirilis hari Rabu menunjukkan inflasi konsumen tumbuh lebih besar pada bulan Agustus.

Kendati angkanya mungkin tidak mengundang kenaikan suku bunga segera dari Federal Reserve, bank ini juga diperkirakan akan mempertahankan retorika hawkish-nya ketika bertemu minggu depan.

Penguatan dolar baru ini, untuk mengantisipasi rapat Fed, telah membatasi naiknya minyak mentah. Greenback berada di bawah level puncak enam bulan pada hari Kamis.

Di China, data produksi industri dan retail sales akan dirilis hari Jumat, dan diharapkan dapat memberikan lebih banyak gambaran mengenai keadaan importir minyak terbesar di dunia ini.

Sementara beberapa data ekonomi – terutama perdagangan dan inflasi – menunjukkan sedikit perbaikan pada ekonomi China hingga bulan Agustus, sentimen keseluruhan terhadap negara ini sebagian besar masih negatif, karena negara sedang berjuang dengan pemulihan ekonomi yang melambat.

Hal ini juga membuat pasar ragu apakah China akan menopang permintaan minyak global ke rekor tertinggi tahun ini, seperti yang diprediksi oleh OPEC.

 

PT Equityworld Futures Semarang

No Comments

Post a Comment