Blog

PT Equityworld Futures Semarang – Pada tanggal 17 Oktober, harga emas mengalami penurunan lebih lanjut, yang merupakan kelanjutan dari tren penurunan sebelumnya. Terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi pergerakan harga emas, seperti yang dijelaskan dalam laporan tersebut:

Tunggu Petunjuk dari Ekonomi AS: Pasar sedang menantikan data ekonomi yang akan datang dari Amerika Serikat. Data ekonomi AS dapat berdampak signifikan pada harga emas, terutama data yang berkaitan dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kebijakan moneter.

Pidato Pejabat Federal Reserve: Pidato dari pejabat Federal Reserve, terutama Ketua Fed Jerome Powell, sangat diawasi oleh pasar. Pernyataan dan komentar dari pejabat Fed dapat memberikan petunjuk tentang kebijakan moneter masa depan, termasuk kemungkinan kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga biasanya dianggap sebagai faktor yang menekan harga emas.

Inflasi AS yang Lebih Tinggi dari Perkiraan: Pernyataan menyebutkan bahwa data inflasi konsumen AS untuk bulan September melampaui perkiraan. Hal ini dapat mengkhawatirkan pasar, karena inflasi yang tinggi dapat mengarah pada kebijakan moneter yang lebih ketat, seperti kenaikan suku bunga, yang dapat mengurangi daya tarik emas sebagai aset lindung nilai.

Dolar yang Kuat: Pernyataan juga menyebutkan bahwa dolar sedang berada pada level tertinggi dalam 11 bulan. Emas dan dolar sering memiliki hubungan terbalik, artinya ketika dolar menguat, harga emas cenderung melemah.

Di antara logam-logam industri, harga tembaga membalikkan peningkatannya baru-baru ini pada Selasa, saat pasar menunggu data ekonomi utama China minggu ini.

Tembaga turun 0,5% menjadi $3,5648 per pon.

Pasar emas sangat dipengaruhi oleh berita ekonomi dan kebijakan moneter, sehingga para investor dan pelaku pasar sering mengikuti perkembangan ini dengan cermat. Kondisi ekonomi AS dan kebijakan yang diambil oleh Federal Reserve memiliki dampak signifikan pada harga emas dan pasar logam mulia secara keseluruhan.

PT Equityworld Futures Semarang