Blog

https://equity-world-futures-semarang.com/

PT Equityworld Futures Semarang – Harga Emas Stabil di $2.670, Pelaku Pasar Waspada Jelang Rilis Data Inflasi AS

08:42 27 September in Market Review
0 Comments
0

PT Equityworld Futures Semarang – Harga emas kembali mencapai puncak tertinggi sepanjang masa pada Kamis kemarin, didorong oleh ekspektasi dovish dari Federal Reserve (Fed). Namun, penguatan dolar AS yang moderat dan sentimen pasar yang cenderung risk-on membatasi kenaikan lebih lanjut, terutama menjelang rilis indeks inflasi PCE AS yang krusial.

Koreksi Harga Emas di Tengah Penguatan Dolar AS
Pada sesi perdagangan Asia hari Jumat, harga emas (XAU/USD) menunjukkan penurunan tipis namun tetap berada di dekat rekor tertinggi yang dicapai sehari sebelumnya. Per 11.45 WIB, XAU/USD berada di kisaran $2.670. Dolar AS (USD) mulai menarik minat beli kembali, mengimbangi sebagian kerugian hari sebelumnya seiring adanya aksi reposisi menjelang rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) di AS. Sentimen risk-on di pasar juga menekan harga emas, sementara kondisi teknikal menunjukkan emas berada dalam area overbought.

Meski demikian, ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter yang lebih agresif dari Fed diperkirakan akan membatasi potensi penguatan lebih lanjut dolar AS. Selain itu, ketegangan geopolitik yang masih berlanjut di Timur Tengah mendukung permintaan terhadap aset-aset safe-haven seperti emas, menjaga harga komoditas ini dari koreksi yang lebih dalam.

Menunggu Data Inflasi AS untuk Arah Selanjutnya
Pelaku pasar kini menanti data inflasi AS, yang diperkirakan akan mempengaruhi langkah kebijakan Fed terkait pemotongan suku bunga ke depan. Data ini diharapkan dapat memberikan dorongan baru bagi pergerakan harga emas, yang sejauh ini berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan selama tiga pekan berturut-turut.

Pejabat Fed, seperti Gubernur Michelle Bowman, terus memperingatkan tentang risiko inflasi yang masih tinggi, meski beberapa pejabat lain seperti Raphael Bostic dan Lisa Cook lebih terbuka terhadap potensi pemotongan suku bunga yang lebih besar. Berdasarkan alat pemantauan FedWatch dari CME Group, peluang Fed untuk memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan November semakin meningkat.

Di sisi lain, data ekonomi terbaru dari AS menunjukkan bahwa ekonomi tumbuh 3% pada kuartal kedua, sesuai dengan perkiraan awal. Namun, pesanan barang tahan lama yang diproduksi stagnan pada bulan Agustus, meskipun ada peningkatan 0,5% untuk pesanan yang tidak termasuk barang transportasi. Klaim tunjangan pengangguran juga turun ke angka terendah sejak pertengahan Mei, yang memberikan sedikit dukungan bagi dolar AS meski harapan akan kebijakan dovish dari Fed menahan penguatan lebih lanjut.

Faktor Geopolitik dan Kebijakan Global Mendorong Harga Emas
Ketegangan yang terus meningkat di Timur Tengah meningkatkan minat terhadap aset safe-haven seperti emas, mendorong harga komoditas ini ke rekor baru. Di sisi lain, ekspektasi pemotongan suku bunga global diharapkan dapat mendorong aktivitas ekonomi, yang bersamaan dengan langkah-langkah stimulus dari China, memicu rally risk-on dan menekan pergerakan XAU/USD.

Bank Sentral China (PBOC) telah memangkas suku bunga repo tujuh hari menjadi 1,5% dari 1,7% dan menurunkan rasio cadangan wajib (RRR) sebesar 50 basis poin. Langkah ini mendukung sentimen risk-on, namun diharapkan rilis Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS pada hari Jumat akan memberikan dorongan lebih lanjut bagi harga emas, yang terus bergerak dalam tren kenaikan selama beberapa pekan terakhir.

PT Equityworld Futures Semarang

No Comments

Post a Comment