
PT Equityworld Futures Semarang – Harga Emas Terus Tergelincir ke Bawah $2.600 seiring Trader Beralih ke Risk Asset
PT Equityworld Futures Semarang – Harga emas merosot untuk hari ketiga berturut-turut pada hari Selasa, melampaui batas psikologis di bawah $2.600 per ounce, titik terendah sejak 20 September. Penurunan ini dipicu oleh penguatan Dolar AS yang berkelanjutan dan penurunan permintaan terhadap aset safe-haven seiring dengan beralihnya investor ke aset berisiko.
Imbas Kebijakan Ekonomi Trump
Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden AS telah menambahkan tekanan pada harga emas. Kebijakan ekspansioner yang diusulkan Trump, seperti pemotongan pajak korporasi, diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan inflasi. Situasi ini diyakini membatasi ruang gerak Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakannya lebih lanjut, menjaga imbal hasil obligasi AS tetap tinggi, dan memicu pergeseran arus modal menjauh dari emas, yang tidak memberikan hasil atau imbalan.
Investor Beralih ke Aset Berisiko
Kuatnya Dolar AS, yang mencapai level tertinggi sejak awal Juli, menambah tekanan jual terhadap emas. Di tengah spekulasi bahwa bank sentral AS dapat menunda siklus pelonggarannya, investor cenderung mengalihkan fokus mereka ke aset berisiko. Probabilitas pemotongan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter FOMC berikutnya di bulan Desember telah turun dari hampir 80% seminggu yang lalu menjadi 65%.
Perhatian pada Data Ekonomi dan Pernyataan Fed
Para pedagang saat ini menantikan pidato dari sejumlah anggota FOMC yang berpengaruh, termasuk Ketua Fed Jerome Powell, untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang masa depan suku bunga di AS. Sementara itu, angka inflasi konsumen AS dan Indeks Harga Produsen (PPI) juga menjadi sorotan, karena data ini dapat menentukan langkah pergerakan harga emas berikutnya.
Suara optimisme dari pasar yang menilai dampak kemenangan Trump pada strategi fiskal dan kebijakan moneter terus mengarahkan pergerakan pasar. Meskipun volatilitas masih menjadi kekhawatiran, sentimen positif terhadap kebijakan perdagangan Trump, seperti ancaman tarif universal 10% untuk impor, sedikit mendukung emas sebagai aset safe-haven. Namun, tuntutan investor terhadap risiko tetap lebih dominan, membuat harga emas terus tergelincir.
No Comments