PT Equityworld Futures Semarang – Inflasi Indonesia di November 2024 Mencapai Terendah Sejak 2021
PT Equityworld Futures Semarang – Pada bulan November 2024, tingkat inflasi Indonesia mencapai 1,55% secara tahunan (year on year/YoY), menandai level terendah sejak Juli 2021. Meski demikian, angka ini masih berada dalam rentang target Bank Indonesia yang berkisar antara 1,5% hingga 3,5%. Inflasi ini juga lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi konsensus para ekonom yang sebesar 1,5%.
Peningkatan Indeks Harga Konsumen
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan Indonesia tercatat sebesar 0,30% pada November, yang menjadi kenaikan bulanan tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Meskipun inflasi bulanan kali ini lebih tinggi dibanding Oktober yang hanya sebesar 0,08%, kenaikan ini mencerminkan pemulihan dari deflasi beruntun yang terjadi antara Mei hingga September 2024.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia naik dari 106,01 pada Oktober menjadi 106,33 pada November 2024. Pelaksana Tugas Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mencatat bahwa kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi bulanan tersebut, sebesar 0,78% dengan andil inflasi 0,22%.
Faktor-faktor Penyebab Inflasi
Komoditas lain yang turut memberi andil terhadap inflasi meliputi emas perhiasan dengan kontribusi sebesar 0,04%, daging ayam ras dan minyak goreng masing-masing 0,03%, serta bawang putih, ikan segar, sigaret kretek mesin, dan kopi bubuk masing-masing menyumbang 0,01%. Meskipun laju inflasi turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1,71% YoY, inflasi inti mengalami peningkatan ke level tertinggi dalam 16 bulan di angka 2,26%, dibandingkan 2,21% pada Oktober, mengungguli proyeksi 2,20%.
Proyeksi dan Dampak Ekonomi
Meskipun inflasi secara keseluruhan menurun, kenaikan dalam inflasi inti bisa menandakan pergeseran dalam tekanan harga yang lebih mendalam dan persisten, yang bisa mempengaruhi kebijakan ke depan dari sisi bank sentral. Pertumbuhan inflasi bulanan yang lebih tinggi dari ekspektasi juga dapat memberikan gambaran terkait dinamika pasar dan konsumsi domestik yang lebih aktif.
Sebagai catatan, para ekonom memantau bagaimana tren inflasi ini akan berdampak pada kebijakan Bank Indonesia di waktu mendatang, khususnya dalam konteks ekonomi pasca pemulihan dari deflasi. Inflasi yang konsisten dalam batas yang ditetapkan dapat mendukung stabilitas ekonomi dan memberikan ruang kebijakan yang seimbang bagi pertumbuhan jangka panjang.
No Comments