
PT Equityworld Futures Semarang – Trump Ancam Kenakan Tarif pada Tembaga dan Bersikukuh Harus “Made in America”
PT Equityworld Futures Semarang – Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif impor terhadap copper atas dugaan praktik perdagangan yang tidak adil, dan bahwa produksi logam merah tersebut harus kembali ke Amerika.
Trump menandatangani perintah eksekutif yang menginstruksikan Menteri Perdagangan dan Perwakilan Dagang Amerika Serikat untuk “mempelajari impor tembaga,” dan mengakhiri “perdagangan tidak adil,” yang menurutnya merampas pekerjaan orang Amerika.
“Tarif akan membantu membangun kembali Industri Tembaga Amerika, dan memperkuat Pertahanan Nasional kita. Industri Amerika bergantung pada Tembaga, dan itu harus dibuat di Amerika,” kata Trump dalam sebuah unggahan di media sosial.
“Sudah waktunya bagi Tembaga untuk ‘pulang ke rumah’,” kata Trump.
Presiden AS mencatat dalam perintah eksekutifnya bahwa negara ini menghadapi “kerentanan yang signifikan” dalam rantai pasokan tembaga karena ketergantungannya pada sumber-sumber tembaga yang ditambang, dilebur, dan dimurnikan di luar negeri.
Chili, Kanada, dan Meksiko adalah pemasok tembaga terbesar ke AS, menurut data Biro Sensus. Namun, perintah tersebut tampaknya ditujukan kepada China, yang merupakan pemurni tembaga terbesar di dunia.
Data pemerintah menunjukkan bahwa AS menambang sekitar 1,1 juta metrik ton tembaga, yang sebagian besar digunakan di dalam negeri. Freeport-McMoRan (NYSE:FCX) dan Rio Tinto (NYSE:RIO) saat ini mengoperasikan tambang-tambang tembaga terbesar di AS.
Negara ini juga memiliki tiga smelter yang beroperasi, dan masih menjadi pengekspor bijih tembaga dan konsentrat tembaga.
Trump sebelumnya pada bulan Februari memberlakukan bea impor 25% untuk baja dan aluminium, dengan mengklaim bahwa langkah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi logam dalam negeri.
Presiden AS juga mengatakan pada awal pekan ini bahwa rencana tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko kemungkinan akan berlaku mulai minggu depan.
Peningkatan bea masuk ini merupakan bagian dari agenda Trump yang lebih luas dalam menggunakan tarif untuk membatasi ketergantungan AS pada impor dan untuk meningkatkan produksi domestik komoditas utama. Namun, tarif yang lebih tinggi diperkirakan akan mengganggu perdagangan global, dan juga dapat menarik tindakan pembalasan dari negara-negara besar lainnya.
No Comments