Blog

folar naik ewf smg

PT Equityworld Futures Semarang – Dolar AS Mengalami Penurunan Tipis Di Awal Perdagangan Asia Pada Senin (18/12)

09:04 18 December in Market Review
0 Comments
0

PT Equityworld Futures Semarang – Dolar AS mengalami penurunan tipis di awal perdagangan Asia pada Senin (18/12) setelah Federal Reserve memberikan isyarat pemangkasan suku bunga tahun depan dan laporan angka PMI di AS. Sementara itu, bank sentral di Eropa tetap berpegang teguh pada kebijakan yang hawkish.

Pada pukul 09.35 WIB, Indeks Dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,03% menjadi 102,195.

Kedua bank sentral Eropa, yaitu European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BOE), menyatakan keinginan untuk mempertahankan kebijakan ketat untuk memerangi inflasi hingga tahun depan. ECB bahkan menyatakan bahwa pelonggaran kebijakan tidak dibahas dalam rapat dua hari terakhir, dan BOE menyatakan bahwa suku bunga akan tetap tinggi untuk “waktu yang lama”. Perbedaan ini dengan kebijakan Fed yang lebih dovish terkait pemangkasan suku bunga, membuat dolar kurang diminati.

Indeks dolar telah bergerak stabil sepanjang minggu lalu setelah naik hanya 0,02% dalam seminggu tersebut.

Dalam beberapa minggu terakhir, ada kecenderungan bank sentral AS, Federal Reserve, untuk mengindikasikan pemangkasan suku bunga pada tahun mendatang. Sementara itu, bank sentral Eropa tetap teguh dalam kebijakan yang lebih ketat. Perbedaan ini berpotensi membuat dolar kurang diminati menjelang akhir tahun.

Data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini, termasuk produksi industri dan manufaktur bulan November, serta data PMI, akan menjadi fokus pasar. Para investor juga akan memantau pidato oleh pengambil kebijakan Fed, John Williams, untuk mencari konfirmasi mengenai pergeseran perdebatan terkait waktu pemotongan suku bunga pertama.

Di pasar Asia, USD/JPY diperdagangkan naik 0,11% ke 142,31. Yen Jepang tetap stabil dekat level tertinggi empat bulan terhadap dolar setelah menguat tajam dalam beberapa sesi terakhir.

Namun, penguatan lebih lanjut yen masih belum pasti, karena Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan sikap ultra-dovish dalam rapat terakhirnya untuk tahun ini pada minggu ini.

Selain itu, USD/CNY diperdagangkan naik 0,17% menjadi 7.1304 setelah People’s Bank of China menyuntikkan 1,45 triliun yuan ($200 miliar) ke dalam perekonomian melalui fasilitas pinjaman jangka menengah.

Data ekonomi di China memberikan beberapa isyarat positif, dengan produksi industri yang tumbuh lebih dari yang diharapkan di bulan November, meskipun penjualan eceran dan investasi aset meleset dari ekspektasi.

Di pasar komoditas, harga dolar Australia (AUD/USD) naik 0,12% menjadi 0.6704, sementara EUR/USD naik 0,09% dan GBP/USD naik 0,1%. Dolar Australia sering dianggap sebagai indikator sentimen risiko di Asia.

PT Equityworld Futures Semarang

No Comments

Post a Comment