
PT Equityworld Futures Semarang – Harga Emas Turun, Dolar Rebound sebelum Fed dan Sinyal Ekonomi Lanjutan
PT Equityworld Futures Semarang – Harga emas turun pada hari Selasa (16/01) setelah naik kuat dalam beberapa sesi terakhir, sementara rebound dolar juga menekan harga menjelang pengumuman data ekonomi yang akan datang dan sinyal dari Federal Reserve.
Logam mulia diuntungkan oleh peningkatan permintaan safe haven dalam beberapa sesi terakhir, di tengah eskalasi aksi militer di Timur Tengah. Dolar yang lebih lemah juga menopang harga emas.
Namun dolar rebound pada hari Selasa, saat pasar menunggu pidato dari pejabat Fed minggu ini, yang akan memberikan lebih banyak isyarat tentang kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga tahun ini.
Emas spot turun 0,3% menjadi $2.049,41/oz, dan emas berjangka yang akan jatuh tempo Februari turun 0,3% menjadi $2.052,90/oz pukul 11.35 WIB.
Pejabat Fed dan data ekonomi menjadi fokus untuk isyarat penurunan suku bunga
Indeks dolar menguat 0,5% pada hari Selasa, dengan permintaan untuk greenback meningkat menjelang pidato oleh Gubernur Fed Christopher Waller pada hari Selasa. Komentarnya soal potensi pemangkasan suku bunga akan sangat diawasi, setelah data inflasi konsumen dan produsen untuk bulan Desember memberikan isyarat yang beragam kepada pasar.
Rilis data produksi industri dan retail sales AS akan terbit pada hari Rabu dan akan memberikan lebih banyak sinyal mengenai ekonomi. Setiap tanda-tanda ketahanan ekonomi memberikan ruang bagi the Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.
Traders terlihat sedikit memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga Maret 2024, menurut Fedwatch tool dari CME. Ekspektasi penurunan suku bunga awal adalah pendorong utama rally emas dalam beberapa pekan terakhir, mengingat logam kuning mendapat manfaat dari lingkungan suku bunga rendah.
Tembaga turun jelang isyarat lanjutan dari China
Di antara logam-logam industri, harga tembaga turun pada hari Selasa, berada di bawah tekanan dari dolar yang kuat dan traders menyesuaikan posisi atas isyarat lanjutan dari importir tembaga terbesar di dunia minggu ini.
Tembaga yang akan jatuh tempo Maret melemah 0,7% ke $3,7572 per pon.
China akan merilis angka-angka produk domestik bruto kuartal keempat pada hari Rabu, mengakhiri satu tahun aktivitas ekonomi yang lesu. Meskipun PDB masih akan melampaui target tahunan pemerintah sebesar 5%, peningkatan ini sebagian besar didorong oleh basis perbandingan yang lebih rendah dari tahun 2022.
Data produksi industri dan retail sales juga akan terbit pada hari Rabu.
Kekhawatiran atas China merupakan pemberat utama bagi harga tembaga selama dua tahun terakhir, pasalnya pasar khawatir bahwa pertumbuhan yang mendingin di importir terbesar di dunia itu akan mengurangi permintaan logam merah.
Dengan ekonomi China yang menunjukkan sedikit tanda-tanda perbaikan dalam beberapa bulan terakhir, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Namun harga tembaga mungkin akan mendapat kekuatan dari meningkatnya permintaan dari sumber-sumber lain, terutama dorongan ke energi hijau.
No Comments