Blog

PT Equityworld Futures Semarang – Investor Bersiap Hadapi Perlambatan Pertumbuhan Global Akibat Tarif, Survei BofA

10:49 15 April in Market Review
0 Comments
0

PT Equityworld Futures Semarang – Investor semakin pesimis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan luar negeri akibat dampak rencana tarif Presiden Donald Trump, menurut survei BofA terhadap manajer dana Eropa.

Awal bulan ini, Trump mengumumkan tarif balasan yang berat terhadap negara-negara di seluruh dunia, dengan argumen bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk memperbaiki apa yang dianggapnya sebagai ketidakseimbangan perdagangan yang telah berlangsung lama. Presiden kemudian sebagian menunda pengenaan tarif pada banyak negara tersebut setelah terjadi volatilitas yang dalam di pasar saham dan obligasi.

Pada hari Jumat lalu, Gedung Putih juga sementara menghentikan tarif pada berbagai produk elektronik seperti smartphone dan komputer. Trump juga dilaporkan mempertimbangkan kemungkinan pemberian pengecualian untuk tarif terkait mobil yang sudah berlaku.

Dengan latar belakang ini, survei BofA terhadap 195 panelis dengan aset kelolaan sebesar $444 miliar menemukan bahwa 82% responden berpendapat output global akan melemah selama tahun mendatang “akibat kenaikan tarif oleh pemerintahan Trump” – proporsi tertinggi yang pernah tercatat.

Sebanyak 89% juga melihat ekonomi AS akan mendingin dalam jangka pendek, memimpin perlambatan pertumbuhan global, menurut analis BofA.

Kekhawatiran resesi juga meningkat, dengan 49% responden memperkirakan akan terjadi apa yang disebut “hard landing” – atau penurunan cepat dalam aktivitas ekonomi – dalam 12 bulan ke depan. Lebih dari setengahnya juga memproyeksikan inflasi yang lebih tinggi di seluruh dunia.

Namun, hanya 4% yang mengantisipasi pertumbuhan yang lebih lemah di Tiongkok, ekonomi terbesar kedua di dunia, berkat ekspektasi bahwa Beijing akan mengeluarkan langkah-langkah stimulus yang bertujuan untuk mendorong konsumsi dan mengimbangi efek perang dagang yang semakin meningkat dengan Washington.

Lebih dari sepertiga peserta dalam survei yang dilakukan antara 4 April dan 10 April melihat Eropa mencatat pertumbuhan yang lebih lemah selama 12 bulan mendatang. Sebanyak 60% mengharapkan aktivitas yang lebih kuat bulan lalu.

Optimisme terkini seputar ekuitas Eropa telah memudar, kata para analis, dengan 19% mengharapkan keuntungan jangka pendek untuk saham di kawasan tersebut. Namun, mayoritas mengantisipasi Eropa akan menjadi pasar ekuitas dengan kinerja terbaik secara global pada tahun 2025, kata analis BofA yang dipimpin oleh Andreas Bruckner.

Berdasarkan sektor, pemotongan terbesar dalam posisi investor terjadi di perbankan, yang kehilangan posisinya sebagai industri overweight konsensus di Eropa dan digantikan oleh asuransi. Otomotif dan ritel adalah sektor yang paling tidak disukai.

Di antara negara-negara Eropa, responden lebih menyukai pasar ekuitas Jerman yang siklikal, menurut survei tersebut.

PT Equityworld Futures Semarang

No Comments

Post a Comment