
PT Equityworld Futures Semarang – AS akan turunkan tarif China, Donald Trump melunak?
PT Equityworld Futures Semarang – WASHINGTON, D.C. – Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan isyarat kemungkinan perubahan arah dalam perang dagang antara AS dengan China.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih pada Selasa (22/4), Trump menyebut tarif impor barang dari China yang saat ini mencapai 245% akan diturunkan secara substansial, meski ia menegaskan tarif tersebut tidak akan menjadi nol.
Pernyataan Trump ini muncul setelah Scott Bessent, Menteri Keuangan AS, menyebut tarif tinggi tersebut tidak berkelanjutan dan memperkirakan akan terjadi deeskalasi dalam waktu dekat. Bessent menyampaikan hal ini dalam sebuah konferensi investasi tertutup yang diselenggarakan oleh JPMorgan Chase & Co, yang kemudian berdampak positif terhadap bursa saham AS dan Asia.
Ketiga indeks utama saham di Wall Street mencatatkan lonjakan, sementara di Asia, indeks Hang Seng Hong Kong naik 2,5%, Nikkei 225 Jepang meningkat sekitar 2%, dan Kospi Korea Selatan menguat 1,5%.
Selama ini, perang dagang antara dua negara terbesar dunia tersebut telah mengguncang pasar global, mengganggu rantai pasok, dan memicu kekhawatiran resesi.
China merespons kebijakan tarif AS dengan langkah serupa, termasuk menaikkan tarif hingga 125%, membatasi ekspor mineral penting ke AS, serta membatasi pemutaran film Hollywood dan mengembalikan pesawat Boeing.
Meskipun retorika Trump sebelumnya cukup keras, dalam pernyataannya kali ini ia tampak lebih lunak. Ia mengatakan memiliki hubungan baik dengan Presiden China Xi Jinping dan berharap dapat bekerja sama secara harmonis. “Kami akan hidup bersama dengan bahagia dan idealnya bekerja sama,” ujar Trump.
Namun, China tetap menuntut agar negosiasi dilakukan secara setara dan berdasarkan rasa saling menghormati.
Sumber yang dekat dengan pemerintah China menyatakan Beijing terbuka untuk dialog, tetapi menginginkan kepastian dan konsistensi dari pihak AS.
Selain itu, China juga menyoroti sikap agresif beberapa pejabat dalam kabinet Trump yang dinilai kontradiktif dengan pernyataan Trump sendiri.
Menanggapi isu ini, Karoline Leavitt, Juru Bicara Gedung Putih, menyatakan AS telah menerima 18 proposal perjanjian dagang dari negara lain, menunjukkan tingginya minat global terhadap kerja sama perdagangan dengan AS.
Meski pasar menyambut positif potensi deeskalasi ini, ketidakpastian masih membayangi karena Trump belum memberikan kejelasan mengenai pengurangan tarif secara permanen maupun arah kebijakan suku bunga acuan yang kini menjadi sorotan publik dan pelaku pasar.
No Comments