Blog

https://equity-world-futures-semarang.com

Equityworld Futures : Harga Emas Naik Turun Imbas Kuatnya Dolar AS

02:16 18 August in Market Review
0 Comments
0

PT. Equityworld Futures Cabang Semarang – Emas sempat turun ke titik terendah lima bulan pada perdagangan Kamis (17/08) dan kemudian naik Jumat pagi. Ini karena kuatnya Treasury yields dan dolar AS memberikan satu-dua tekanan bagi bulls di logam kuning.

Dengan harga emas spot yang sudah berada di wilayah $1.800, tidak pasti berapa lama lagi emas berjangka dapat bertahan di kisaran $1.900.

“Treasury yields untuk tenor 10 tahun di AS mendekati level tertinggi siklus di 4,30% sementara emas terus memberikan yield 0%,” tulis ekonom Adam Button di forum ForexLive. “Itu adalah perbedaan yang sangat besar bagi investor dan manajer treasury dengan jangka waktu investasi yang panjang.”

“Saya memperkirakan akan ada aksi beli yang kuat di range $1.820-$1.830, tetapi tidak sebelumnya,” tambah Button. “Jika ada, kita bisa jadi akan mendekati breakdown yang buruk.”

Emas berjangka yang paling aktif December contract di Comex New York berakhir turun 0,4% di $1.920,65/oz pada Kamis.

Emas spot yang melacak transaksi fisik emas secara real-time dan lebih banyak diikuti daripada kontrak futures oleh beberapa traders emas, juga turun tipis 0,02% ke $1.891,31/oz di akhir sesi Kamis.

Kedua emas benchmarks menguat lebih 0,14% pukul 07.38 WIB pada Jumat pagi ini.

Notulen The Fed mendorong dolar dan yields

Risalah dari rapat Fed bulan Juli menunjukkan pada Rabu setempat bahwa sebagian besar anggota komite penetapan suku bunga mendukung suku bunga yang lebih tinggi untuk mengekang inflasi yang tinggi.

Meskipun para pejabat terpecah soal perlunya kenaikan lebih lanjut, mereka masih mengemukakan lebih banyak risiko kenaikan terhadap inflasi – sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menarik lebih banyak kenaikan suku bunga oleh bank sentral. Inflasi AS juga menunjukkan peningkatan di bulan Juli.

Dolar menguat ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir setelah risalah tersebut, sementara Treasury yields bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam hampir 10 bulan terakhir. Yields juga hampir mencapai level yang terakhir kali terlihat selama krisis keuangan 2008.

Potensi kenaikan suku bunga AS menjadi pertanda buruk bagi emas, karena hal ini meningkatkan biaya peluang investasi pada aset-aset yang tidak memberikan yields. Gagasan ini telah memukul logam mulia hingga 2022, dan diperkirakan akan terus membebani emas hingga The Fed memutuskan untuk mulai memangkas suku bunga.

Namun, para analis memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga tinggi setidaknya selama enam bulan ke depan. Goldman Sachs memperkirakan penurunan suku bunga hanya akan terjadi pada pertengahan 2024.

PT. Equityworld Futures Cabang Semarang

No Comments

Post a Comment