Blog

https://equity-world-futures-semarang.com/

PT Equityworld Futures Semarang – Hindari volatilitas dolar, KLBF gunakan RMB untuk beli bahan baku

12:00 22 May in Market Review
0 Comments
0

PT Equityworld Futures Semarang – PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membeberkan bahwa Perseroan kini menggunakan yuan China atau renminbi (RMB) sebagai mata uang saat mengimpor bahan baku obat untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Sejak awal tahun, dolar AS memang menguat jauh terhadap rupiah, dan selalu berada di atas level Rp16.000. Di sisi lain, Kartika Setiabudy, Direktur KLBF, mengakui bahwa produk KLBF masih mengandalkan bahan baku yang sebagian besar diimpor.

Namun, dua tahun lalu, KLBF membentuk sebuah joint venture (JV) yang berlokasi di Shenzen, China, untuk dapat mengakses bahan baku yang berkualitas langsung ke pusat rantai pasok, dengan harga yang lebih terjangkau.

“Sehingga sekarang sebagian besar sudah menggunakan renminbi. Ini sesuatu yang sangat positif, karena dulu, kita impor dari China juga menggunakan US dollar,” ujar Kartika saat ditemui dalam sesi konferensi pers setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan KLBF, Kamis (22/5).

Menurut Mulia Lie, Direktur KLBF, RMB ini tidak terlalu fluktuatif dibandingkan dengan dolar AS.

“Tentunya bahan baku yang harganya kompetitif ini akan mendorong kita untuk lebih bisa agresif untuk top line, atau penjualannya, ya,” ujar Kartika.

Di tahun 2025, KLBF memasang target pertumbuhan 8-10% secara tahunan, baik untuk pendapatan maupun laba.

“Kita akan benar-benar fokus untuk ke arah meningkatkan penjualan tahun ini. Kita juga akan lebih banyak investasi, baik itu dari sisi peningkatan kapasitas produksi, maupun marketing/pemasaran,” jelas Kartika lebih lanjut.

KLBF pun sudah mengalokasikan belanja modal sebesar Rp1 triliun untuk 2025, yang termasuk biaya pemeliharaan dan peningkatan kapasitas produksi obat.

Terbaru, KLBF akan meningkatkan produksi obat kanker lewat penambahan lini produksi pada fasilitas anak usahanya, Global Onkolab Farma.

Tidak hanya itu, sebagai strategi menghadapi tantangan 2025, Kalbe Farma kini mulai berfokus ke segmen consumer product serta produk kesehatan yang lebih bersifat preventif atau mencegah, alih-alih kuratif atau mengobati.

“Supaya lebih sustained, dan pertumbuhannya lebih baik,” ujar Kartika.

Di akhir 2024, KLBF mencatatkan laba naik 14,3% year-on-year menjadi Rp3,2 triliun, sedangkan pendapatan hanya tumbuh 7,2% menjadi Rp32,6 triliun,

Sementara itu, hingga kuartal pertama 2025, KLBF mencatatan pendapatan naik 4,8% ke Rp8,8 triliun, sementara labanya melonjak 14,9% ke Rp1,1 triliun.

PT Equityworld Futures Semarang

No Comments

Post a Comment